Anoman


MARUTI
Dasanama:
Anjaniputra     : Putra Dewi Anjani
Anoman          : Purwacarita/Purwakanda/Pedalangan
Bayudara        : Putra Batara Bayu
Guruputra        : Putra Batara Guru
Yudawisama   : Panglima perang
Kapiwara         : Wanara/kera
Maruti adalah senapati perang Sri Ramawijaya, yang berwujud wanara putih. setelah menjadi pendeta bertempat tinggal di pertapaan Kendalisada. Ibunya adalah Dewi Anjani putri Rsi Gotama dengan Dewi Indradi, bertempat tinggal di pertapaan Grastina. Ayahnya adalah Hyang Panawa/Batara Bayu yang berkahyangan di Panglawung.
Anoman mempunyai Istri bernama Dewi Urangrayung, putri Begawan Mintuna di Kisiknarmada di Sungai Wilugangga. Kakaknya bernama Dewi Urangayu, istri Bima yang berputra seorang laki-laki bernama Anantasena. Perkawinan Anoman dengan Dewi Urangrayu melahirkan seorang wanara putih yang bernama Trihangga/ Trigangga/ Triyangga.
Anoman mempunyai watak dan kepribadian yang sanagat menonjol: pemberani, sopan santun, tahu harga diri, mengrti kadiriannya, setia prajurit pahlawna perang yang ulung, sangat waspada, pandai berlagu, rendah hati, teguh dalam pendirian, kuat, tabah, dan dianugrahi usia yang sangat panjang.
 Aji kesaktian Anoman:
1.      Aji Sepiangin, dapat berjalan secepat kilat, sebagai anugrah Batara Bayu.
2.      Aji Pameling, dapat memanggil dan mengerti serta merasa apabila dibutuhkan atau dipanggil siapapun. Anugrah dari Bathata Wisnu.
3.      Aji Mundri, bila dipergunakan untuk apa saja yang dihantam atau dipukul akan hancur lebur. Aji ini pemberian Resi Subali, pamannya.




sinopsis novel


NGULANDARA
Oleh Margono Djajaatmadja

Di tengah gelapnya malam hujan turun deras, ada mobil yang mogok di tengah jalan. Raden Bei Asisten Wedana merasa bingung karena tidak ada bengkel yang buka. Ada sebuah mobil berhenti dan turun seorang pemuda yang membantu membenarkan mesin. Keluarga Raden Ajeng Tien berterimakasih dan memberi imbalan kepadanya, tetapi pemuda tersebut menolaknya. Pemuda tersebut sopir Nyonyah Oei Wat Hien Temanggung teman dari Den Ayu Wedana. Mobil Nyonyah Oei Wat Hien akan dijual dan Rapingun akhirnya ikut bekerja Raden Bei Asisten Wedana.
Raden Ajeng Tien pergi kerumah saudaranya, Raden Nganten Mantri diantarkan Rapingun. Di sana ia diajak ke pasar malam. Raden Ajeng Tien merasa ada yang mengikuti, ia takut dan pamit pulang. Di tengah jalan mobil yang di tumpangi Raden Ajeng Tien dan Rapingun dihadang sepeda motor yang dari tadi mengikuti dari belakang. Ia disuruh turun oleh dua pemuda yang pernah cintanya ditolak oleh Raden Ajeng Tien. Orang tersebut mengeluarkan pisau kecil yang akan ditusukkan ke perut Rapingun, tapi Raden Ajeng Tien mengambil sebuah besi dari belakang mobil dan dihantamkan ke pemuda itu. Rapingun dan Raden Ajeng Tien naik mobil dan meninggalkan mereka.
Rapingun menghentikan mobil dan turun, Raden Ajeng Tien ikut turun. Terkejut ketika melihat Rapingun pinsan, Raden Ajeng Tien membawanya ke rumah sakit, Rapingun dirawat selama seminggu. Setelah sembuh, Rapingun pamitan pulang kampung, tapi sampai delapan  bulan tidak kembali kerumah Raden Ajeng Tien.
Suatu ketika keluarga Den Bei Asisten Wedana berkunjung ke rumah saudaranya yang berada di Pekalongan, mereka terkejut ketika melihat Rapingun yang baru keluar dari dalam rumah tersebut. Akhirnya Raden Ajeng Tien dinikahkan dengan Rapingun yang ternyata putera dari Raden Ayu Gandaatmaja Sala yang bernama Raden Mas Sutanta.